Sedikit Cerita Untuk Sahabat
Malam ini sepertinya cuaca masih mendung, karena tak ku lihat satu bitangpun nampak dari kejauhan mata seperti malam-malam sebelumnya ....
Sepertinya mendung jua ada dalam hatiku ....
bagaimana tidak ....
Apakah kau pernah merasa bagaimana remuknya melepaskan sebagian dari hidupmu untuk menghilang dan pergi ....
Seperti saat kau harus kehilangan salah satu ginjalmu ....
atau
harus merelakan salah satu kakimu untuk di amputasi ....Meski kau masih mampu hidup dengan satu ginjal atau satu kaki, namun hidupmu pasti akan berubah ... bahkan sangat berbeda ....
kali inipun aku juga harus merelakan dan mengikhlaskan sesuatu yang amat sangat berharga dihidupku untuk pergi dan menghilang....
Seperti sebuah pohon yang merelakan buahnya untuk jatuh kebumi ....
seperti sebuah batu karang yang membiarkan gelombang laut menerpa dan terus membuatnya sedikit demi sedikit luluh lantak ....
Begitulah aku, yang meski hatiku remuk namun aku tau kelak buah yang jatuh itu akan menjadi pohon baru ....
karang takkan kecewa karna luluh demi melindungi bibir pantai dari pengikisan ....
karna ku yakin semua akan indah pada waktunya ....
seperti ulat yang menjadi kupu-kupu ....
ada pertemuan memang harus ada perpisahan ....
SELAMAT TINGGAL SAHABAT ....
KELAK KITA PASTI BERTEMU LAGI,
JIKA BUKAN DIKEHIDUPAN SEKARANG MUNGKIN DIKEHIDUPAN YANG AKAN DATANG ...
teruntuk Sahabatku yang jauh ....
karna kaulah inspirasi hidupku ....
Indahnya Cinta
Pagi ini seperti biasa aku berangkat kerja menggunakan angkutan bus umum, tanpa sengaja mataku terpaku pada salah satu sudut jalan, dari balik kaca jendela yang saat itu agak buram karena air hujan yang sejak tadi malam tak jua berhenti turun ...
Sungguh indahnya ...
Betapa tidak ...
Sepasang suami istri yang saling tersenyum bahagia berjalan berdua bergandengan tangan, si istri nampaknya telah hamil tua sedang sang suami ...
BUNTUNG ...??!!!
Ya, salah satu tangannya tlah buntung,namun tak sedikitpun kulihat rasa sesal ataupun malu dimata sang istri ...
Bahkan kulihat sang suami masih saja mencoba melindungi sang istri dari runtuhnya hujan dari langit dengan salah satu tangannya yang yang masih tersisa ...
TUHAN ...?!
Betapa mulia CINTA yang masih kau berikan pada si Buntung ini ...
Betapa Kau jua masih memberi setitik kebahagiaan yang bagi dia ...
Aku sungguh terhentak dari lamunanku ketika aku sadar bahwa bus yang aku tumpangi telah sampai pada tujuanku yaitu tempat kerjaku di sebuah SMP di pinggiran kota.
Hari ini aku memang mendapat sebuah pelajaran hidup tentang CINTA...
Yang sebenarnya bukan melihat fisik atau materi, bukan pula dari keinginan untuk memiliki ...
namun dari rasa ingin melindungi dan menyayangi ...
dengan sepenuh hati, sebagaimana si Buntung yang melindungi istrinya dari terpaan hujan meski dengan satu tangan yang tersisa ...
Cinta tak pernah memilih pada siapa dia akan berpaut, kapan maupun dimana ...
Hari ini aku belajar satu lagi bab dalam mata rantai materi pelajaran hidup yang panjang yang harus kuselesaikan ...
Aku belajar menghargai hidup ...
Aku belajar menghargai cinta ...
Aku belajar menghargai waktu yang masih tersisa di hidupku ...
karena aku takkan pernah tau SATU DETIK kedepan apa aku masih sempurna, atau
menjadi TIDAK SEMPURNA ...
Karena TUHAN mampu memberi apapun pada kita juga mampu mengambil apapun dari kita ....
Chapter 1
Kadang aku tak mampu mengerti ...
Meski sekuat apapun aku belajar memahami ...
Allah ciptakan
PEREMPUAN dan LAKI-LAKI ...
CINTA dan BENCI ...
INDAH dan BURUK RUPA ...
BAHAGIA dan SEDIH ...
KEHIDUPAN dan KEMATIAN ...
PERTEMUAN dan PERPISAHAN ...
SENYUMAN dan AIR MATA ...
Langganan:
Postingan (Atom)